Dr.Lori Feldman dari Cooper Medical School Rowan University di Camden, New Jersey mengatakan bahwa anak-anak yang senantiasa dijaga dengan baik saat siang maupun malam oleh orangtuanya dan tidur bersama, ini akan mengurangi risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) pada anak hingga 50 %. Sementara itu, dengan tidur bersama bayi, sangat memungkinkan bayi mendapat asupan ASI yang cukup.
Menurut survei yang dilakukan oleh Parenting’s momsconnection, sebanyak 45% ibu membiarkan anaknya yang sudah berusia 8-12 tahun untuk tetap tidur satu ranjang bersama orangtua. Faktanya membiarkan anak yang sudah beranjak remaja tidur dengan kedua orang tuanya memiliki dampak negatif sebagaimana hal-hal berikut:
1.Tidak Mandiri
Hal ini terjadi akibat mereka tidak dapat mengatasi rasa takutnya sendirian. Ia akan terbiasa merasa aman tidur dengan kedua orang tuana. Sehingga akan mengalami kesulitan dalam kehidupanya.
2.Privasi
Baik anak maupun orang tua aan kehilangan privasi masing-masing.
3.Gangguan kesehatan
Jika ayah atau ibu mengalami sakit sepertiflu dan batuk, anak akan renta tertular apabila ia masih tidur bersama keduanya. Selain itu dalam sebuah studi yang diluncurkan oleh Journal of Affective Disorders mengungkapkan sebuah penelitian terhadap 3.583 anak di Brazil jika ternyata kebiasaan berbagi tempat tidur dengan ibu dapat membuat mereka memiliki masalah kesehatan mental yang lebih tinggi daripada anak yang tidur sendiri.
Jadi kapan anak sudah bisa dipisah tidurnya? “Umur 2 tahun sudah bisa dipisah tidurnya dari orang tua, maksimal umur 5 tahun,” ujar psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqi. []
Sumber: www.keluarga.com